Parepare_info. Parepare — Penjabat (Pj) Wali Kota Parepare, Akbar Ali memperkenalkan Parepare sebagai Kota Cinta BJ Habibie dan Ainun, tempat lahirnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, dan kini menjadi Kota Tujuan Investasi.
Akbar Ali memperkenalkan Parepare di hadapan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Dr Yusharto Huntoyungo yang hadir bersama jajarannya, dan undangan kehormatan lainnya pada pembukaan Forum Diskusi Aktual yang diadakan BSKDN di Auditorium BJ Habibie, Parepare, belum lama ini.
Forum diskusi ini membahas tentang dinamika kesiapan pemilihan umum kepala daerah serentak tahun 2024, mengulas terkait tantangan, kendala, dan solusi.
Akbar Ali yang menjadi keynote speech atau membawakan pidato singkat dalam forum itu mengemukakan, Parepare yang menjadi Kota Tujuan Investasi dalam waktu dekat segera menghadirkan kapal kargo di pelabuhannya.
“Jadi Kota Parepare ini tujuan investasi. Kota niaga. Jual jasa dalam bentuk investasi. Sudah ada perusahaan kapal kargo yang siap hadir di Pelabuhan Parepare,” ungkap Akbar Ali yang juga Kepala Pusat Strategi Kebijakan Politik Hukum dan Pemerintahan Dalam Negeri, Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri ini.
Dalam kesempatan itu, Akbar Ali juga mengaku bersyukur karena kegiatan berskala nasional oleh Kemendagri bisa dilaksanakan di Parepare.
Akbar Ali turut melaporkan bahwa Pemilu 2024 yang baru saja usai berlangsung sukses di Parepare. Partisipasi pemilih meningkat hingga 84 persen dibanding Pemilu 2019 yang hanya berkisar 75 persen. Berjalan kondusif, tertib, aman, dan lancar pada setiap tahapan berkat sinergitas seluruh elemen masyarakat.
Terkait Pilkada, Akbar Ali mengungkapkan, Pemkot Parepare telah menyiapkan anggaran senilai Rp19 miliar untuk KPU, Rp5 miliar untuk Bawaslu, dan Rp4,7 miliar untuk TNI Polri.
“Jadi kita berharap dengan segala persiapan ini, pelaksanaan Pilkada bisa sukses seperti Pemilu, bahkan bisa lebih baik lagi. Jika partisipasi pemilih pada Pemilu 84 persen, kita harap di Pilkada bisa lebih meningkat lagi,” harap Akbar Ali.
Menjadi narasumber dalam forum diskusi ini di antaranya, Baginda Achmadsyah Lubis (Anjak Madya Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri), Muh Zainal Asnun (Ketua Bawaslu Parepare) mewakili Ketua Bawaslu Sulsel, Horas Maurits Panjaitan (Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri), Prof Jamaluddin Ahmad (Rektor Universitas Muhammadiyah Parepare), Prof Phil Sukri Tamma (Dekan Fisip Unhas), Idham Holik (Komisioner KPU RI), dan dipandu oleh Asisten III Setdako Parepare Eko W Ariyadi.
Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo dalam forum mengulas bahwa, Pilkada serentak akan menghadapi berbagai dinamika, tantangan, kendala.
Dia membahas tiga tantangan yang kerap ditemui saat pelaksanaan Pilkada serentak. Di antaranya terkait biaya pelaksanaan Pilkada yang terus mengalami peningkatan. Selain itu, faktor lain yang tidak kalah penting dalam tahapan Pilkada yakni memastikan pemilih menggunakan hak pilihnya. Kemudian terkait netralitas ASN.
“Intinya Pemilihan Kepala Daerah ini ingin menghadirkan sosok kepala daerah yang dikehendaki masyarakat. Lahirkan sosok pemimpin politik di daerah yang kompeten, akomodatif, jujur, dan berahlak,” tandas Yusharto.