PAREPARE_INFO. Pasar Wekke’e digadang-gadang menjadi sentra perputaran ekonomi baru di Kota Parepare.
Letak pasar berjarak lima kilometer dari pusat kota di Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare.
Pasar rakyat Wekke e telah beroperasi sejak pertengahan 90an. Saat itu, pasar rakyat ini menjadi primadona dalam menyediakan kebutuhan bagi masyarakat.
Satu dasawarsa berlalu, pasar mulai bertumbuh ditempat lain. Bangunan itu menjadi saksi pasar wekke e ditinggalkan oleh masyarakat, terbengkalai dan tidak beroperasi.
Pedagang sepi, los kosong menjadi pemandangan pasar tua ini. Tidak ada aktivitas pertukaran ekonomi, justru lebih mirip bangunan angker.
Pemkot Parepare kemudian tidak tinggal diam. Tahun 2022 mengalokasikan dana sebesar Rp 3 miliar untuk mengembalikkan kejayaan pasar.
Sejak 15 September 2021 pembangunan berjalan bertahap. Puncaknya tahun 2022, pasar rakyat wekke e hidup dengan wajah baru.
Kepala Disdag Parepare Prasetyo Catur menyebut ada sebanyak 166 los yang telah diundi. Terdiri dari 58 untuk los yang basah bagi sayuran, ikan dan campuran.
Sedangkan 108 los lainnya untuk pedagang kosmetik, baju, cakar, sandal dengan yang lainnya.
“Alhamdulillah para pedagang cukup antusiasi berjualan di pasar Wekke’e. Saya turut bersyukur karena para pedagang yang berada dipinggir jalan kami arahkan untuk masuk. Los baru di pasar ini (Wekke’e) sudah terisi penuh,” katanya.
Sedangkan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe bersyukur pasar yang telah sekian lama terbengkalai sebelum dirinya memimpin di Kota Cinta, telah berfungsi.
“Dengan berfungsinya Pasar Wekke’e ini, kami berharap ada sentra perputaran ekonomi baru bagi para penduduk maupun pedagang di Kecamatan Bacukiki,” harap Taufan Pawe.
Wali Kota Parepare dua priode itu menyebut hadirnya Pasar Wekkee menjadi sentra perekonomian baru di Parepare.
“Pasar ini akan mendekatkan masyarakat dengan pusat ekonomi dan memangkas biaya transportasi pedagang yang berjualan jauh dari tempat tinggalnya,” pungkasnya.